Rabu, 30 Maret 2016

Sebab Sugar Glider me-reject Joey-nya



Ada beberapa penyebab dimana Sugar Glider memakan anaknya sendiri atau tidak mengurus atau menolak (reject) joey (anak) yang dilahirkannya. Jika hal ini merupakan kejadian yang pertama kali, maka belum tentu akan terjadi lagi selanjutnya. Namun jika hal ini terladi beberapa kali, maka disarankan untuk mensterilkan Sugar Glider jantannya.Berikut adalah beberapa penyebab Sugar Glider me-reject joey atau memakan anaknya sendiri (reject):

Image taken from webspace.webring.com
Sugar Glider yang dikawinkan terlalu muda.
Sugar Glider yang dikawinkan terlalu muda atau dibawah usia yang disarankan kerap mengalami stress dan berakhir dengan memakan anaknya sendiri.

Joey pertama untuk Sugar Glider betina.
Sugar Glider betina yang baru pertama kali memiliki joey belum mengetahui apa yang harus dilakukannya.

Diet Sugar Glider yang tidak seimbang.
Diet Sugar Glider yang tidak seimbang hingga kekurangan protein atau nutrisi lainnya pun akan menyebabkan induk memakan anaknya sendiri.

Joey yang terlalu sering dipegang oleh owner.
Sama halnya seperti kucing, sugar glider kerap tidak mau menyusui dan mengurus joeynya jika si joey terlalu "bau tangan" alias sering dipegang oleh manusia (ownernya). Sebaiknya, jangan memegang joey Sugar Glider sebelum si joey independent (bisa makan sendiri).

Kondisi joey yang sakit.
Penyebab Sugar Glider memakan anaknya sendiri yang berikutnya yaitu jika si induk Sugar Glider melihat ada yang cacat, maka induk Sugar Glider biasanya akan langsung memakan si joey sesaat setelah OOP jika induk melihat ada cacat fisik pada joeynya.

Stress yang tinggi pada induk sugar glider.
Penyebab selanjutnya adalah tingkat stress yang tinggi pada induk sugar glider yang biasanya disebabkan oleh kondisi kandang yang terlalu kotor, sangat sempit, terlalu panas, terlalu dingin dan kondisi lingkunga yang terlalu bising atau ramai.


Dalam hal ini Sugar Glider betina tidaklah jahat atau kejam, karena hal ini hanyalah suatu hal yang alamiah. Pastikan ia makan dengan baik, sehat secara emosi dan memiliki kondisi hidup yang baik agar hal ini tidak terjadi lagi.

Sumber : http://en.allexperts.com/